Terdapat
dua sub strategi belajar mengajar pada strategi heuristik, yaitu discovery dan inquiry, kadang-kadang disebut juga metode diskoveri dan inkuiri
atau metode penemuan. Sund (1975) mengemukakan bahwa discovery adalah proses mental, di mana individu mengasimilasi
konsep dan prinsip. Atau dengan kata lain, proses diskoveri terjadi apabila
siswa terlibat dalam menggunakan proses mentalnya untuk menemukan beberapa
konsep atau prinsip. Sebagai contoh: “mengapa (sepotong) kayu terapung di
permukaan air?”. Setelah melalui proses mengukur isi kayu dan berat kayu,
diperoleh berat jenis kayu. Kemudian dibandingkan dengan berat jenis air.
Diperoleh jawaban bahwa kayu terapung di atas air karena berat jenis kayu lebih
kecil daripada berat jenis air. Akhirnya, ditarik kesimpulan bahwa benda yang
berat jenisnya lebih kecil dari air, akan terapung di permukaan air.
Kegiatan
diskoveri sering terjadi pada pelajaran IPA di laboraturium di mana siswa
mencari konsep atau prinsip dengan petunjuk langkah-langkah yang harus dilakukan;
yang disebut juga guided discovery
laboratory lesson. Inquiry mengandung proses-proses mental yang lebih
tinggi tingkatannya daripada discovery, misalnya
merumuskan problema, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, menganalisis
data, dan menarik kesimpulan, yang disertai sikap objektif, jujur, hasrat ingin
tahu, dan terbuka. Jadi, inkuiri adalah perluasan proses diskoveri yang
digunakan dengan cara yang lebih terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar