Pendidikan yang paling tua di Nusantara berada di dalam sejarah pesantren. Dalam konteks filosofis, hal itu dilihat melalui kajian poskolonial dan metode dialektika Hegel. Dalam asas – asas dasar filsafat sosial, maka tesis utama adalah individu, anti-tesinya adalah kelompok, sedangkan sintesisnya adalah negara. Ini merupakam teori klasik tentang negara, yang sudah harus dipahami oleh para peminat filsafat sosial. Seba, bahwasanya gagasan – gagasan filsafat politik sosial kontemporer tidak pernah jauh dari pemikiran Hegel.
Pendidikan
di Nusantara didasari oleh peran dan fungsi pesantren dalam tiga era, yakni
pesantren masa pra-kolonial, kolonial, dan pasca-kolonial. Pada masa
pra-kolonial pesantren menjadi satu struktur kekuasaan monarki. Pada masa
kolonial, pesantrenmenjadi institusi yang berjarak dan melakukaan kritik sosial
terhadap pemerintah Hindia Belanda. Pada masa pasca-kolonial, pesantren
berposisi ambigu kerena dukungan terhadap pemerintah terancam, oleh ideologi
materilasme, pragmatis, dan hedonisme. Rekomendasinya, pendidikan di Nusantara
bukanlah sesuatu yang mati, tetpai merupakan respon atas perkembangan fenomenal
sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar