Aksiologi adalah orientasi nilai. Bila
dilihat kiprah pendidikan pesantren dari masa ke masa, maka orientasi –
prinetasi nilai pendidikan pesantren mengalami perkembangan yang sangat
signifikan. Pesantren dijadikan sebagai simbol dan kiprahnya terancam
Pragmatisme. Pemahaman itu bisa diringkas dalam skema di bwah ini :
|
Prakolonial
|
Kolonial
|
Pascakolonial
|
Realitas
|
Wahdatul
wujud
|
Kritik
sosial
|
Basis
massa
|
Strategis
|
Relasi
pesantren-kerajaan
|
Strategi
nonkooperatif
|
Legistimasi
kultural
|
Orientasi
|
Pemurnian
nilai Islam
|
Nilai
perjuangan
|
Ritual
|
Tabel 1.1
Konstruksi Identitas Islam
Nusantara dalam Tiga Zaman
Sumber: Diolah berdasarkan konstruksi teoretis
Skema
di atas memberikan informasi penting tentang arah ke depan pesantren. Jika dan
hanya jika masyarakat Indonesia mempercayai konstitusi sebagai tujuan bersama
dan pesantren merupakan benteng tarakhir dari intitusi nurani, peradaban baru
haruslah didasarkan pada kultur yang pernah terbentuk selama 500 tahun
terakhir. Uraian diatas memberikan informasi tentang pentingnya kajian sejarah
pesantren sebagai titik pijak membangun identitas Islam nusantara. Secara umum,
pesantren memberikan arti penting dalam pembangunan identitas kebangsaan. Hal itu
terlihat dalam dialektika sejarah pesantren dalam hubungannya dengan
pembentukan negara – negara. Secara khusus, pendidikan pesantren dapat dilihat
berdasarkan relasi kekuasaan yang turut mendukungnya karena pesantren berdiri
bukan hanya berdiri sebagai identitas keagamaan, tetapi telah menjadi intitusi
sosial dan kebudayaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar