Pada
masa ketika Tan Malaka hidup tersebut, telah menunjukan sebuah kondisi ketika
masyarakat dikungkung oleh perkembbangan teknologi. Dia menggambarkan tentang
perubahan pembangunan gedung, jalan, jembatan, hingga perangkat hasil
pertukangan. Hukum perjuanagan kelas itu bisa direfleksikan di dalam lingkungan
sosial. Menurut Tan Malaka, lingkungan sosial dipengaruhi oleh perkembangan
teknologi yang sangat cepat. Temuan – temuan teknologi menjadi penentu dalam
pergerakan ekonomi dan sosial. Sebagai interaksi sosial bahkan perang akan
dimenangkan oleh pemilik teknologi. Itulah gambaran Tan Malaka tentang hadirnya
sebuah dunia baru. Pendidikan harus menangkap peluang itu sebagai kesempatan
untuk mengahsilkan kekuatan yang besar bagi bangsa ini.
Praktik
pendidikan yang bersifat analitis dan sintesis tersebut tidak serta merta
meninggalkan warisan kultural yang ada di Indonesia. Bagi Tan Malaka, ada tiga
kepercayaan di Indonesian. Pertama adanya kepercayaan bahwa kekuatan ada di
semua benda. Kedua kepercayaan terhadap roh. Dan ketiga kepercayaan pada hantu.
Menurutnya, “Kalau dipandang dari sudut pandang ilmu pengetahuan dan percobaan
(sains dan eksperimen), saya berani bilang bahwa kepercayaan asli bangsa
Indonesia asli ini sama tinggalnya
dengan kepercayaan lainnya”.
Daftar Pustaka:
Rohman, Saifur. dan Wibowo, Agus. (2016). Filsafat Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar