Kamis, 15 Desember 2016

Aksiologi Pendidikan Kolonial: Teknologisasi



    Pada masa ketika Tan Malaka hidup tersebut, telah menunjukan sebuah kondisi ketika masyarakat dikungkung oleh perkembbangan teknologi. Dia menggambarkan tentang perubahan pembangunan gedung, jalan, jembatan, hingga perangkat hasil pertukangan. Hukum perjuanagan kelas itu bisa direfleksikan di dalam lingkungan sosial. Menurut Tan Malaka, lingkungan sosial dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang sangat cepat. Temuan – temuan teknologi menjadi penentu dalam pergerakan ekonomi dan sosial. Sebagai interaksi sosial bahkan perang akan dimenangkan oleh pemilik teknologi. Itulah gambaran Tan Malaka tentang hadirnya sebuah dunia baru. Pendidikan harus menangkap peluang itu sebagai kesempatan untuk mengahsilkan kekuatan yang besar bagi bangsa ini.
      Praktik pendidikan yang bersifat analitis dan sintesis tersebut tidak serta merta meninggalkan warisan kultural yang ada di Indonesia. Bagi Tan Malaka, ada tiga kepercayaan di Indonesian. Pertama adanya kepercayaan bahwa kekuatan ada di semua benda. Kedua kepercayaan terhadap roh. Dan ketiga kepercayaan pada hantu. Menurutnya, “Kalau dipandang dari sudut pandang ilmu pengetahuan dan percobaan (sains dan eksperimen), saya berani bilang bahwa kepercayaan asli bangsa Indonesia  asli ini sama tinggalnya dengan kepercayaan lainnya”.

Daftar Pustaka:
Rohman, Saifur. dan Wibowo, Agus. (2016). Filsafat Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar