Sabtu, 17 Desember 2016

Materi Pokok Pendidikan Kolonial



      Ki Hadjar Dewantara, jika dilihat dari filsafat pendidikannya mengikuti teori konvergensi. Menuut Ki Hadjar Dewantara, ada bagian dasar dari peserta didik yang bisa diubah dan ada yang tidak bisa diubah. Hal yang bisa dirubah adalah intelektualitasnya. Pengubahan itu dilakukan dari bodoh menjadi pintar, menjadi lebih akurat, tepat, dan logis. Sementara itu, bagian yang tidak bisa diubah adalah kondisi dasar kejiwaan, seperti ketakutan, malu, egois, toleransi dan sejenisnya. Menurut Ki Hadjar Dewantara, seorang yang dididik untuk berani bukan berarti tidak lagi memiliki rasa takut, tetapi menutupi segala katakutan dengan tindakan yang telah dimodifikasi sedemikian rupa oleh diri dan lingkungannya.
       Untuk mencapai pendidikan tersebut, menurut Ki Hadjar Dewantara, standar pendidikan paling tidak memiliki lima jenis :
1.       Ilmu hidup batin manusia (psikologi)
2.       Ilmu hidup jasmani (fisiologi)
3.       Ilmu kesopanan (etika atau moral)
4.       Ilmu keindahan atau ketertian (estetika)
5.       Dan ilmu pendidikan (cara – cara pendidikan).
Lima jenis ini merupakan persyaratan sebuah penyelenggaraan pendidikan. Seorang yang memiliki kehidupan psikologis yang baik haruslah ditunjang oleh kehidupan jasmani yang baik. Kesehatan mental dan fisik merupakan persyaratan utama dari sebuah pendidikan. Ketika seorang sudah sehat jasmani dan rohani, maka seorang peserta didik haruslah melakukan sesuatu dengan baik dan indah. Konsepsi pendidikan Ki Hadjar Dewantara tersebut dapat diwujudkan melalui perangkat  pembelajaran berikut ini :
1.      Memberi contoh  (voorbeeld). Pemberian contoh itu dilakukan oleh guru terhadap muridnya.
2.   Pembiasaan (gewoontevorming). Modefikasi perilaku melalui tindakan yang terus – menerus  sehingga seorang peserta didik menjadi terbiasa.
3.      Pengajaran (leering). Kata lainnya adalah pembelajaran secara terstruktur dan sistematis.
4.      Perintah, paksaan dan hukuman (regeering en tucht)
5.      Laku  (zelfbeheerscin, zelfdiscpline).  Kata lainnya adalah disiplin.
6.  Pengalaman lahir batin (beleving). Dalam bahasa sekarang adalah penghayatan (Ki Hadjar Dewantara, 1962:28).

Daftar Pustaka:
Rohman, Saifur. dan Wibowo, Agus. (2016). Filsafat Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar