Contoh lain, ilmu sosiologi. Dalam ilmu sosiologi digahas
tentang hubungan - hubungan antar individu dengan individu lain atau
kelompok dengan kelompok lain. hubungan itu bisa didasarkan pada darah
(kekerabatan), maupun didasarkan pada air (kepentingan). dalam suatu
komunitas yang diselidiki, ada masalah inses (perkawinan dalam hubungan
darah). Pemecahan terhadap masalah ini sangat bermanfaat untuk
pengembangan konsep - konsep sosiologi. Maksudnya, apakah masalah inses
ini hanya terjadi dalam satu kelompok atau pada semua kelompok di dunia,
ini akan sangat menentukan perkembangan ilmu sosiologi di masa depan.
Ini disebut dengan sosiologi teoritis.
1. Pendidikan Sebagai Konsep
Pendidikan secara filosofis haruslah dilihat sebagai sebagai
konsep. Konsep adalah hasil pengetahuan. Konsep mewadahi sebuah jerih
payah dari "mengatahui dengan benar". konsep merupakan konstruksi
pengtahuan yang terstruktur untuk menjelaskan sehala hal. untuk
memperoleh konsep yang benar, diperlukan dua syarat, yaitu ada obyek
yang sesuai dengan konsepnya. Artinya, konsep benar dan obyek benar.
Dengan begirtu, praktis dalam filsafat terdapat jenis - jenis konsep
yang bisa dipelajari lebih lanjut. Untuk memhami konsep tersebut, ada
baiknya mengingatkan kembali tentang obyek - obeyek filsafat sebagaimana
pernah dipelajari dalam obyek filsafat. pnyeknya adalah materi (ens corporalis), tumbuhan (ens vegetatum), yang bergerak (ens animals), yang berpikir (ens rationalis), dan yang bersimbol (ens symbolicum).
Materi adalah segala hal yang bisa dicerap pancaindra.
Pencerapan ini menghasilkan konsep - konsep yang didasarkan pada materi,
misalnya, tentang ruang, waktu, alam semesta, bahkan pengetahuan itu
sendiri. Masalah - masalah sebagaimana telah diuraikan, dimasukkan ke
dalam konsep kosmologi.
Maksudnya, asas pemeriksaan konsep adalah dasar - dasar pemeriksaan terhadap konsep filsafat. Bagaimana menegtahui adanya unsur dominan di dalam konsep pendidikan? Kita harus paham bahwasa - nya konsep adalh struktur uruh dari ide - ide. Sebagai sturuktur, hal tersebut memiliki unsur - unsur yang fungsional, memiliki sistem input dan output, serta memliki orientasi sehingga memliki corak tertentu. Corak akan muncul dari sebuah sistem ketika perilaku sistem itu mengarah pada sasaran tertentu. Perilaku ini disebut pula dengan operasi. Itulah rangkuman pembicaraan dan dalil - dalil kebenaran, konsep filsafat adalah konsep umum yang bisa dilacak dari sumber - sumber terbentuknya konsep prosesnya, dan tujuan akhir dari konsep.
Pada intinya, pemeriksaan filsafat akan berurusan dengan pertanyaan: Apa obyek yang dibahas, apa metafisiknya, dan epistemologi yang digunakan. Dalam kehidupan sehari - hari, sebuah pendapat biasanya akan ditanyakan tentang apa masalah yang dasar pandangannya. Dalam bahasa filsafat, asas mendasar dalam pemeriksaan filsafat dibagi menjadi tiga, yaitu:
- Obyek. Setiap pembicaraan filsafat tentulah memiliki obyek yang dibicarakan.
- Epistemologi. Setiap pembicaraan filsafat memiliki cara - cara membentuk pembicaraan itu menjadi satu sistem pandangan. Pandangan itu biasanya disebut konsep. Epistemologi akan berusaha mencari tahu bagaiman obyek - obyek itu disusun melalui teknik - teknik tertentu. Teknik yang dimaksud adalah general, kategorial, reflektif, ataupun campuran dari ketiganya.
- Metafisik. Setiap pembicaraan memiliki landasan - landasan yang dijadikan berisi asumsi - asumsi yang merangkum segala - galanya. Metafisika melahirkan hakikat dari segala - galanya.
Daftar Pustaka:
Rohman, Saifur. dan Wibowo, Agus. (2016). Filsafat Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar