Memahami pendidikan sebagai
program transfer ilmu pengetahuan adalah memahami sebuah upaya memberitahu
orang lain tentang cara melihat dunia.
Perihal sebuah cara yang lebih benar ketimbang yang lain. Habermas sendiri
sudah mencurigai bahwa ilmu pengetahuan adalah dimensi lain dari ideologi.
Karena itu, pendidikan adalah alih ideologi. Ideologi adalah sebuah kesadaran
kelompok tentang realitas (Larrain, 1996:46).
Definisi tersebut merupakan
penjabaran dari konsep Marxisme. Menurut Larrain, ideologi berasal dari konsep
Marxis untuk memahami kelas – kelas sosial. Mengutif gagasan Althusser, “ideologi
adalah gambaran – gambaran hubungan imajiner dari individu – individu dengan
kondisi eksistensi yang sesungguhnya” (Larrain, 1996:182). Menurutnya, ideologi
tidak hanya dibuat oleh sekelompok kecil manusia, tetapi merupakan konstruksi
gagasan oleh sebuah kelompok besar sesuai dengan produksi.
Ada perbedaan ideologi dengan
pengetahuan. Jika pengetahuan adalah sebuah penjelasan yang “jujur” tentang
kenyataan, sementara itu ideologi adalah “distorsi”: atas fakta – fakta. Kendati
begitu, “ideologi dapat menggunakan pakaian seperti ilmu pengetahuan” (Larrain,
1996:38). Orientasi – orientasi ilmu pengetahuan bersifat lebih objektif dari
pada orientasi ideologi. Ideologi berisi kepentingan – kepentingan kelompok
dominan sedangkan ilmu pengetahuan berisi tentang deskripsi – deskripsi yang
bisa disepakati bersama sebagai tradisi ilmiah. Menurut Larrain, ilmu
pengetahuan sosial menjadi tempat persembunyian ideologi karena ilmu sosial
mengandunug pandangan – pandangan yang berasal dari asumsi – asumsi ideal
ilmuwan, sedangkan ilmu alam lebih cenderung tidak memiliki asumsi – asumsi subjektif.
Daftar Pustaka:
Rohman, Saifur. dan Wibowo, Agus. (2016). Filsafat Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar