Kamis, 15 Desember 2016

Epistemologi Pendidikan: Pikiran Perasaan dan Kemauan



     Epitemologi pendidikan dimengerti sebagai cara – cara memindahkan pengetahuan dari guru ke peserta didik. Cara – cara itu memanfaatkan metodelogi positivis yang saat itu sedang sangat populer. Gagasan Tan Malaka yang orisinal tentang penegtahuan memberikan pengaruh yang luas terhadap perkembangan ilmu pengetahuan secara umum. Di bidang politik, ekonomi dan sosial budaya masa kini dapat dilihat sebagai bagian dari cerminan gagasan Tan Malaka. Pendidikan bagi Tan Malaka harus mencakup tiga hal:
1.       Materi pendidikan merupakan bahan yang berasal dari pikiran
2.       Materi itu harus memiliki dampak terhadap perasaan
3.       Materi pendidikan haruslah menghasilkan kemauan (Tan Malaka, 1999:462)
   Jadi dasar pendidikan di Indonesia untuk menghasilkan pengetahuan yang berkualitas mencakup pikiran, perasaan, dan kemauan. Pikiran adalah segala hal yang terkait dengan kognitif, analitisdan sintesis. Sementara itu, perasaan  terkait dengan segala bentuk nilai, kualitas, hingga daya kesenian yang mempertajam, nilai – nilai kemanusiaan. Sedangkan kemauan merupakan bagian dari perilaku yang diperlihatkan oleh peserta didik secara empiris. Penilaian kemajuan atau keberhasilan dari sebuah pendidikan dalam konsepsi Madilong haruslah didasarkan pada data – data yang bersifat empiris kemudian ditarik di dalam wilayah yang bersifat esensial.

Daftar Pustaka:
Rohman, Saifur. dan Wibowo, Agus. (2016). Filsafat Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar